10:02:00 PG

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wahai saudaraku, semoga kita selalu dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. Masihkah ada cita-cita tinggi saudaraku untuk melihat dan menjadikan syariat Islam tegak di muka bumi ini?
Apakah saudaraku merasa bahawa itu semua sudah tidak bisa di wujudkan lagi?
Apakah saudaraku tidak mahu semasa hidupnya menyaksikan dan menjalankan hukum Allah di bumi tempat saudaraku berpijak?
Apakah kita mahu menunggu seperti apa yang di alami saudara kita yang di Nanggro Aceh sana, setelah tsunami barulah syariat Islam di tegakkan?
Semua itu masih bisa terwujud, hukum Allah bisa kita tegakkan, jika kita yang ''bagaikan buih di lautan'' ini dapat menyatu. Kembali berpegang teguh pada satu ikatan tali ukhuwah Islamiyah, bersatu di bawah kibaran panji Islam. Yang mengajarkan untuk tidak membangga-banggakan golongannya. Mari kita tinggalkan rasa bangga pada golongan, bangga pada organisasi yang kita miliki. Sadarilah itu semua hanyalah hijab atau dinding pemisah untuk kita bersatu. Mari kita bersatu di bawah kibaran bendera Islam. Satukan tekad dan cita-cita kita untuk menegakkan hukum dan undang-undang Allah di negeri ini. Jangan takut pada thoghut, Allah bersama kita.
Wahai para pemimpin-pemimpin organisasi Islam, kepemimpinan kalian akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak di akhirat. Sudahkah yang kalian pimpin menegakan hukum Allah?
Wahai saudaraku, kami rindukan seorang pemimpin yang ta'at pada Allah dan ta'at pada Rasul. Kami berharap Allah memilihkan seorang khalifah untuk menjalankan syariat-Nya.
Saudaraku. Jika saudaraku benar-benar cinta pada Allah, bergeraklah untuk menegakkan syariat Allah. Kirimkanlah surat ini kepada semua amir, semua pemimpin organisasi Islam yang ada di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan dimana-mana sahaja khususnya untuk bersatu di bawah bendera Islam. Bersatu membentuk gerakan Islam yang akan berjuang menegakkan Hukum Islam di tanah umat Islam. Sedarilah, kita ini majoriti di negeri ini. Kenapa kita bisa di atur oleh minoriti. Dimanakah kekuatan kita sebagai orang Islam? Jangan hanya menunggu, jadilah pelopor. Harapan itu ada pada diri saudaraku untuk menyatukan umat ini. Tinggalkan sistem dan undang-undang thoghut, kita bersatu untuk menegakan syariat Islam di bumi Allah ini. Gunakan kepemimpinan kalian untuk menyatukan umat ini.

0 ulasan: